Saya suka bersepeda pagi hari tapi tidak tahu manfaat bersepeda bagi kesehatan. Hanya saja, saya pernah baca pada beberapa artikel bahwa bersepeda bagus bagi kesehatan jantung, menguatkan jantung dan mencegah dari penyakit jantung koroner.
Hari Favorit bersama keluarga
Pagi sabtu selalu menjadi hari favorit untuk berolahraga, terutama bersama keluarga. Minggu pagi, menjadi hari favorit kedua untuk berolahraga bersama keluarga. Jika tidak olahraga, biasanya makan di luar bersama anggota keluarga. Ada satu alasan mengapa hari minggu dijadikan yang kedua sebagai hari favorit bersama keluarga. Saya rasa karena pada hari minggu orang sibuk mempersiapkan aktivitas untuk kerja dan sekolah di hari senin.
Ingin mendapatkan manfaat bersepeda atau hobi saja?
Apa kabar pagi ini? Pagi ini cukup ramai orang di sepanjang jalan berolahraga, baik bersama keluarganya ataupun sekedar bersama teman-teman. Tentu sambil melakukan aktivitas ini, mereka menggunakan masker berhubung situasi sekarang lagi ramai virus covid19 yang menjadi pandemi di seantero dunia.
Pada pagi hari yang cerah ini saya bersepeda. Sama seperti saya, beberapa diantara orang yang saya temui dalam perjalanan, juga bersepeda terlepas dari apakah itu sekedar hobi atau ingin mendapatkan manfaat bersepeda. Tua, muda, anak kecil hampir semuanya bersepeda. Sisanya, jalan santai hingga badminton.
Olahraga harus, tapi ingat umur
Saya jadi ingat suatu ketika pernah ngobrol-ngobrol bersama tetangga saya yang seorang pensiunan perawat di sebuah rumah sakit. Saat itu dia mengatakan kepada saya bahwa usia 50 tahun entah 40 tahun (tepatnya saya lupa) tidak boleh sembarangan berolahraga.
Salah satu olahraga yang harus dihindari saat usia segitu adalah badminton karena membutuhkan gerak cepat. Berhubung di usia segitu otot jantung tidak sefleksibel manusia muda. Efeknya jantung akan dipaksa untuk bekerja dan akan berujung pada serangan jantung.
Tetangga saya juga bilang, beda kasusnya jika orang itu seorang atlet. Atlet sudah terbiasa dengan gerakan yang cepat. Juga, atlet terbiasa dengan gerakan yang memacu detak jantung maksimal sejak muda. Sehingga jantung tentunya telah beradaptasi. Begitu kurang lebih yang dia katakan ketika itu.
Saya pribadi suka dengan olahraga badminton, cuma belum menemukan pasangan yang tepat untuk melakukan ini. Jadi, lumayan jarang badminton. Malah lebih sering bersepeda. Nah, bersepeda dapat menjadi salah satu alternatif olahraga yang aman bagi lansia karena dapat dilakukan dengan gerakan santai.
Manfaat bersepeda salah satunya mengecilkan perut buncit
Salah satu manfaat bersepeda yang saya alami sendiri adalah mengecilkan perut buncit. Yups..perut saya memang buncit entah karena efek apa. Barangkali saya terlalu banyak konsumsi nasi putih, gorengan, dan sejenisnya yang sebenarnya kurang baik untuk kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. Terlalu banyak konsumsi karbo sejenis ini dapat menyebabkan diabetes.
Tapi, bukan itu point yang ingin saya ceritakan. Hal yang saya ceritakan ini pengalaman pribadi, siapa tahu bermanfaat bagi kalian yang bermasalah dengan perut buncit. Jadi, ceritanya setiap subuh atau pagi saya setiap hari bersepeda dalam menuju warung sayur. Lama perjalanan kurang lebih 30 menit pulang pergi.
Kebiasaan ini saya lakukan setiap hari. Dan tanpa saya sadari ternyata perut buncit saya jadi mengecil. Seneng dong. ??? Manfaat bersepeda lainnya adalah refreshing atau melepas stress. Iya, saya merasakan lebih bersemangat, lebih relax setelah bersepeda pagi atau subuh, atau sore. Saya lakukan sambil bersantai menikmati udara yang segar tanpa lalu lalang kendaraan.
Dan, berdasarkan teori bersepeda memang bagus buat menghilangkan stress dan memperbaiki mood. Jadi, ini sangat sesuai dengan apa yang saya rasakan ketika bersepeda. Tapi, jangan coba -coba bersepeda siang hari disaat cuaca terik, panas menyengat kulit. Bukan menghilangkan stress, malah pengen cepet-cepet sampai rumah.
Menariknya, menurut teori ternyata manfaat bersepeda diantaranya mampu menaikkan kemampuan otak karena aliran darah ke otak lebih lancar. Wah… yang ini saya malah baru tahu loh.