Ini kisah habbatussauda oil dan pengalaman saya menggunakannya. Ini kisah dahulu, di mana saya pernah mampir jajan sop buah di pinggir jalan. Yah, walau sebutannya sop buah, isinya cuma kelapa diserut dan agar-agar yang dipotong dadu ditambah air susu kental manis. 

Enak? Enggak juga sih, tapi saya dan anak saya yang paling kecil menyantapnya sampai habis! Biar tidak mubazir ???. Esok harinya, anak saya demam, panas, muntah-muntah yang berjeda sekitar 5 detik saja. Selesai muntah, 5 detik kemudian muntah lagi, begitu seterusnya dari tengah malam hingga subuh. Kebayang kan pakaian sikecil yang terkena muntah menggunungnya seperti apa. 

Keracunan sop buah di pinggir jalan

Habbatussauda memiliki banyak manfaat, salah satunya yang saya ketahui mengeluarkan angin dalam perut. Inilah yang menjadi dasar tindakan saya ketika itu. Karena saya pikir anak ini masuk angin, saya pun berinisiatif mengambil kapsul habbatussauda oil. Saya membuka kapsulnya dan memasukkan ke mulut si kecil habbatussauda oil. Yah, saya selalu stok herbal di rumah, dari mulai madu, habbatussauda oil, kopi herbal, minyak zaitun, sari kurma, gamat gold dan sebagainya. Banyak ya! 

Habbatussauda oil
habbatussauda oil kapsul

Setiap dia selesai muntah, saya masukkan ke mulutnya habbatussauda oil dan begitu seterusnya hingga frekuensi muntahnya berkurang dan benar-benar berhenti muntah. Selesai dengan muntah, tiba-tiba anak saya mencret. Namun, saya tetap teruskan menggunakan habbatussauda oil hingga ia berhenti mencret. Dari hari pertama ia sakit hingga sembuh total memakan waktu dua hari. 

Hari berikutnya giliran saya yang sakit. Gejala yang ditunjukkan buang air besar (mencret) yang frekuensinya selang 5 menit sekali dan rasanya sangat menyiksa. Sebelumnya, belum pernah saya merasakan mencret dengan perut sesakit itu. Situasi di rumah saat itu tidak ada orang dewasa kecuali saya dan satu anak saya yang masih berusia satu tahun. Tidak tahan, saya menelpon suami saya sore hari dan memintanya segera pulang dari kantor mengantar saya ke dokter. 

Magrib kami baru sempat ke dokter. Menahan rasa sakitnya ditambah lelah karena frekuensi buang air besar yang lumayan sering membuat wajah saya pucat. Mendengar penjelasan dari dokter saya pun baru paham bahwa saya keracunan makanan. Dan rupanya gejala yang anak saya alami juga indikasi keracunan makanan. Dokter memberi saya resep obat. Sesampainya di rumah, saya meminum obat dokter. Namun, resepnya tak mempan buat saya. Saya tetap mencret dengan frekuensi yang sama dan sakit perut yang sama.

Sembuh setelah konsumsi habbatussauda oil

Karena teringat anak yang paling kecil sembuh setelah konsumsi habbatussauda oil, saya pun sesegera mungkin menelan habbatussauda oil setiap selesai buang air besar. Tidak sekali, saya mengkonsumsinya setiap selesai buang air besar dan begitu seterusnya hingga saya benar-benar berhenti dari mencret dan kembali pulih.

Ini sekedar pengalaman saya ketika keracunan makanan. Alhamdulillah, atas ijin Allah saya dan anak saya kembali sehat hanya dengan mengkonsumsi habbatussauda oil. Akan tetapi, saya bukan ahli herbal ataupun pengobatan apapun. Hanya saja, saya selalu stok herbal di rumah. Alhamdulillah, selama ini atas ijin Allah saya, suami dan anak-anak hampir tidak pernah sakit dan bahkan tidak pernah masuk rumah sakit karena penyakit. Sebisa mungkin kami menahan diri dari obat-obatan kimia dan mengkonsumsi herbal yang ada di rumah ketika kami sakit. 

One thought on “HABBATUSSAUDA OIL DAN PENGALAMAN SAYA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like