ac sehat

Apakah AC sehat untuk tubuh? Sehat AC apa kipas angin? Mungkin kamu juga pernah mempertanyakan hal ini setelah merasa tidak enak badan, sakit tenggorokan, batuk, pilek setelah tidur di kamar ber-AC atau beraktivitas di ruangan ber-AC. Saya pribadi sangat suka kamar yang adem tanpa AC, walaupun di rumah dua kamar di lantai atas ber-AC. Kamar lantai bawah tidak ber-AC dan kamar ini yang menjadi favorit saya karena udara yang fresh tanpa AC. 

Terlepas dari sehat apa tidaknya udara AC, beberapa penelitian menyatakan bahwa kamar ber-AC baik untuk kesehatan karena membuat tidur lebih nyenyak. Tidur yang nyenyak, berkualitas baik, tidak banyak bangun di tengah malam, bukankah membuat tubuh terasa lebih segar dan sehat saat bangun? Nah, itulah maksud dari hasil penelitian ini. 

Namun demikian, ada tata cara yang baik dan benar dalam penggunaan AC. Sebab, jika salah dalam menggunakannya maka tubuhmu yang sakit. Itulah sebabnya, kamu jadi sering merasa tidak sehat setelah bangun tidur dari kamar ber-AC. Mengkondisikan AC pada suhu yang pas (not too cold), semburan udara AC jangan langsung ke tubuh dan rutin service AC 4 hingga 6 bulan sekali dan sebagainya adalah tips sederhana agar kamu tetap sehat setelah keluar dari ruangan ber-AC.

Namun, ada kalanya semua sudah dilakukan tapi kamu tetap merasa tidak sehat, ini berarti tubuhmu memang tidak cocok dengan udara dari AC. Terlebih, jika kamu punya riwayat eksim, keseringan di ruangan ber-AC membuat eksim kambuh. Ini pengalaman pribadi, sebab saya memang punya riwayat eksim. Jadi, pada dasarnya udara dingin dari AC membuat kulit kering. Bagi yang tak punya riwayat eksim gampang saja, tinggal rajin mengoleskan kulit dengan minyak zaitun. 

Namun, tidak semudah itu bagi yang punya riwayat eksim. Sebab, kulit kering dapat memicu eksim kambuh kembali. Paling tidak, kamu harus memasang humidifier di ruangan ber-AC supaya kelembaban udara tetap terjaga. Masih dari pengalaman pribadi tidur di ruangan ber-AC, yaitu saya mengalami kondisi tubuh yang para ahli kesehatan menyebutnya building syndrome

ac sehat
Ilustrasi orang tidur (pexels.com/Pixabay)

Belum pernah dengar? Saya pun baru mengetahuinya setelah baca-baca jurnal kesehatan di google. Awalnya, gejala lelah seharian, mengantuk seharian, letih dan lesu seharian saya pikir sebagai gejala masuk angin setelah tidur di ruangan ber-AC. Tapi, rupanya bukan itu. 

Saya mengalami gejala building syndrome sekitar sebulan lamanya, lumayan bukan? Saya benar-benar tak melakukan apapun kecuali berbaring ditempat tidur. Sampai pada akhirnya, saya memutuskan tidur di ruangan lainnya yang tanpa AC dan herannya saya merasa segar, sehat dan bersemangat. Dari situ saya mencurigai AC sebagai penyebabnya dan mulai mencari-cari di internet dan bertemulah saya dengan istilah building syndrome

Berdasarkan bacaan yang saya baca umumnya penyebab building syndrome karena ventilasi udara di ruangan ber-AC jelek. Untuk mengatasi ini, tentu solusinya memperbaiki ventilasi udara. Cara paling mudah lainnya adalah membuka sedikit jendela atau pintu pada ruangan ber-AC supaya udara mengalir dengan baik sehingga sirkulasi udara lebih sehat. Tulisan saya di IDNTIMES tentang Ac sehat dapat di klik disini. Yaitu, gejala-gejala yang akan kamu rasakan pada panca indera sebagai indikator AC kamarmu terlalu dingin.

You may also like