lansia dan bunga

Menjadi lansia adalah pasti , karena manusia tidak selamanya menjadi muda. Prinsip kehidupan selalu berkebalikan, ada tua ada muda. Ada hidup ada mati. Ada sehat ada sakit. Ada kecil ada besar, dan lain sebagainya. 

Lalu, ketika tua datang sering manusia mengalami perubahan gaya hidup, visi, misi, tujuan hidup hingga fisik pun ikut berubah dan lain sebagainya. Jadi, jika kamu memiliki ayah atau ibu yang sudah menua, jangan heran jika ia mulai berubah dari berbagai aspek. Mereka mulai pikun,  mulai keriput, mulai lemah fisiknya dan lain sebagainya. 

Tetapi, sebenarnya apa yang sebenarnya terjadi adalah perubahan internal dalam diri individu lansia yang kemudian berdampak pada perubahan fisik, gaya hidup, cara berpikir dan lain sebagainya. 

Jadi, sebenarnya beberapa hal di bawah ini menjadi penyebab utama beberapa perubahan yang terjadi pada diri lansia. Apa sajakah itu ? Cek yuk !

  1. Produksi kolagen pada kulit lansia menurun
lansia
Saat lansia produksi kolagen berkurang menyebabkan kulit menjadi keriput

Kolagen adalah zat yang membuat kulit lebih kenyal dan lembab sehingga tidak keriput. Namun, seiring bertambahnya usia kolagen dalam kulit berkurang. Ketika jumlah kolagen pada kulit mengalami penurunan, disitulah kulit mulai keriput dan kering.

  1. Menjadi tua sering menyebabkan kekurangan gizi
lansia
Seiring bertambahnya usia, selera makan mulai berkurang yang kemudian sering menyebabkan kekurangan gizi

Rambut rontok juga tak lepas dari tanda-tanda penuaan yang sering terjadi pada lansia. Tapi, apakah yang sebenarnya terjadi sehingga para lansia sering mengalami kerontokkan rambut ? 

Kuncinya adalah protein! Seiring bertambahnya usia, selera makan mulai berkurang yang kemudian sering menyebabkan kekurangan gizi, khususnya protein. Sementara itu, folikel rambut atau pori-pori rambut juga membutuhkan protein untuk regenerasi rambut-rambut baru.  Sehingga, semakin berkurangnya protein yang dikonsumsi semakin beresiko kerontokkan rambut.

Selain itu, produksi minyak alami rambut juga semakin berkurang dengan bertambahnya usia yang kemudian menyebabkan rambut kering. Rambut yang kering sering ditandai dengan rambut yang kusam, mudah patah, rapuh hingga rambut menjadi rontok.

  1. Berkurangnya produksi minyak pada kulit lansia
tangan lansia
tangan lansia

Kulit kaki kering dan bersisik saat tua sudah menjadi pemandangan biasa. Kulit tangan dan kaki pada lansia yang kering dan bersisik diakibatkan oleh berkurangnya produksi minyak pada kulit. Sehingga, semakin berkurang kelembaban, semakin kering kulit kaki dan tangan hingga menyebabkan kering, gatal, pecah-pecah,  bersisik dan nampak retak yang dalam istilah kesehatan disebut xerosis. 

  1. Produksi melatonin pada lansia berkurang
lansia
durasi tidur lansia berkurang karena berkurangnya produksi hormon melatonin

Sudah tahu lama tidur seseorang bervariasi tergantung usia ? Dilansir CDC (Centre for Disease Control and Prevention)  Bayi 0-3 bulan membutuhkan tidur 14-17 jam, bayi 4-12 bulan membutuhkan tidur 12-16 jam, anak 1-2 tahun membutuhkan tidur 11-12 jam, anak 3-5 tahun  membutuhkan tidur 10-13 jam dan anak 1-12 tahun membutuhkan tidur 9-12 jam. 

Sementara itu, dilansir hellosehat orang yang berusia 61-64 tahun, membutuhkan durasi tidur malam 7-9 jam, orang yang berusia 65 tahun ke atas membutuhkan durasi tidur 7-8 jam per hari. Sehingga dapat disimpulkan semakin berumur semakin singkat durasi tidur yang dibutuhkan. 

Durasi tidur pada manusia pada dasarnya ditentukan oleh hormon melatonin. Seiring bertambahnya usia produksi hormon melatonin semakin menurun hingga mempengaruhi  durasi tidur menjadi lebih singkat. 

  1. Lansia sering kekurangan protein yang berpengaruh pada kekuatan otot
lansia
tubuh lansia cenderung bungkuk karena kehilangan massa otot yang berfungsi membentuk postur tubuh

Sudah bukan rahasia lagi bahwa umumnya lansia kehilangan selera makan, padahal makanan adalah sumber energi dan kekuatan otot. Protein salah satunya adalah zat yang paling dibutuhkan untuk membentuk massa otot. Kurangnya protein yang dikonsumsi lansia berpengaruh besar terhadap kekuatan dan massa otot.

Tidak heran, umumnya tubuh lansia cenderung lemah karena berkurangnya level energi. Juga, berpostur tubuh bungkuk dan memiliki suara yang lemah karena kehilangan massa otot yang berfungsi membentuk postur tubuh dan membantu berkomunikasi dengan baik. 

Menjadi tua memang tak bisa dihindari, tetapi menjaga tubuh tetap fit dan sehat saat tua adalah keharusan. Dengan segala macam penurunan fungsi fisik, asupan gizi dan gaya hidup harus disesuaikan. Sehingga, walaupun fisik menua tetapi tetap terjaga kesehatannya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like