
Buku kecerdasan majemuk yang akan saya kupas kali ini berjudul “Hidden Jenius.” Saat melihat judul bukunya, saya tak pernah terpikir jika buku ini berbicara tentang kecerdasan majemuk, dan saya malah lebih cenderung berpikir tentang IQ yang mana sering digadang-gadangkan sebagai standar kecerdasan seseorang. Sebaliknya, buku Hidden jenius sama sekali tak berbicara tentang IQ, tetapi tentang kecerdasan yang tak bisa diukur dengan angka.
Dari judulnya, “Hidden genius, Cara-cara Berpikir Rahasia yang Menjadi Kekuatan Tokoh-tokoh Paling Sukses Dunia”, seharusnya pembaca sudah bisa menebak di dalam buku ini akan melibatkan banyak tokoh dunia yang sukses. Secara garis besar, penulis buku ini, Polina Marinova Pompliano, tidak pernah menyuratkan secara eksplisit bahwa yang ia bahas dalam buku ini adalah kecerdasan majemuk. Namun, jika dibaca lagi secara jeli, saya priadi menyimpulkan buku ini membahas tentang kecerdasan majemuk. Buku ini terdiri dari 10 Bab dengan 318 halaman dan disini saya hanya akan membahas beberapa bab saja ya, selebihnya, kalian bisa membeli bukunya di tokopedia atau inbox di ig tokobuku_sharot.
Berikut judul bab per bab buku Hidden Genius:
Bab 1: Membebaskan Potensi Kreatif
Bab 2: Menguasai Ketangguhan Mental
Bab 3: Membuka Kunci Hubungan yang Sehat
Bab 4: Menceritakan Kisah-kisah yang Lebih Baik
Bab 5: Menjadi Pemimpin yang Lebih Efektif
Bab 6: Mengambil Resiko dalam Masa-masa Penuh Ketidakpastian
Bab 7: Membersihkan PIkiran
Bab 8: Membangun Suatu Komunitas yang Terlibat
Bab 9: Mengoptimalkan Diet Konten
Bab 10: Menemukan kejeniusan Tersembunyi KIta
Kecerdasan majemuk dalam buku Hidden Genius
Bab 1 dalam buku ini membahas tentang kreativitas bahwa kreativitas bukan bakat, tapi keahlian yg bisa dipelajari. Disebutkan pula dalam bab 1 bahwa kreativitas merupakan kemampuan menciptakan gagasan segar, memikirkan cara baru mengatasi masalah, menciptakan karya orisinil. contoh: Grand Achatz, koki yang kehilangan indera perasa tapi bisa membangun restoran no 1 dunia, Steve jobs, christopher Nolan sutradara, dominique crenn, leonardo da vinci, Ed catmull ilmuwan komputer menghidupkan film animasi komputer seperti Finding nemo, Toy story, Ratatouille, Wall-e, Inside out dan mempelopori film-film realistis secara digital.
Bab 2, berbicara tentang kekuatan mental dan pola pikir dari tokoh-tokoh dunia tentang bagaimana mereka menjadi versi terbaik dirinya atau menggapai suatu pencapaian tertinggi hanya dengan mengubah cara mereka berpikir dan menenggelamkan mental yang lemah dan tiap individu memiliki cara yang berbeda-beda untuk bisa melakukannya. Hal ini dicontohkan dengan mengambil kisah-kisah inspiratif tokoh-tokoh dunia, seperti Beyonce yang dulunya tidak percaya diri dan pendiam, Kobe Bryant, seorang pebasket yang berhasil melewati titik terendah dalam karirnya dengan menggunakan alter ego black mamba untuk membalikkan keadaan dan kondisi mentalnya, Cheryl Strayer, seorang penulis yang menghadapi kejatuhan mental setelah kematian ibunya dengan menghadapi rasa takut dan sakit saat mendaki Pacific Crest Trail, dll.
Kecerdasan majemuk saya kira baru mulai dibahas pada Bab 3, yaitu kecerdasan interpersonal. Kecerdasan interpersonal merupakan kecerdasan dalam membangun hubungan. Khususnya, dalam bab 3 ini fokus pada hubungan antara pasangan dimana untuk membangun hubungan interpersonal yang baik kuncinya adalah kepercayaan dan keterampilan memperbaiki hubungan, keterampilan menyimak, audit hubungan satu sama lain, menahan diri agar tak rewel dengan hal-hal kecil, wujudkan impian bersama, dan lain-lain. Kesemuanya ini merupakan contoh kasus dari berbagai orang dengan berbagai profesi. Namun, secara garis besar bisa disimpulkan bahwa cinta adalah suatu keterampilan yang bisa dikuasai (hal 81).
Jika pada bab 3 yang dibahas adalah kecerdasan interpersonal, maka pada bab 4 pembahasan fokus pada kecerdasan Intrapersonal. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk memahami diri sendiri dan mengelola emosi. Orang-orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang tinggi mungkin memiliki kemampuan yang baik untuk memahami motivasi dan emosi mereka sendiri, serta mengelola emosi dengan efektif. Mereka juga mungkin memiliki kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi orang lain. Dengan demikian, karena keterampilannya dalam memahami perasaan diri sendiri maupun orang lain, umumnya individu yang memiliki kecerdasan interpersonal yang baik mampu berinteraksi dan berkomunikasi yang baik dengan orang lain serta bersikap sangat dewasa.
Bab 5 saya kira membahas tentang leadership intelligence atau kecerdasan dalam kepemimpinan, yang secara umum melibatkan EQ, IQ dan SQ, keterampilan sosial, empati, dan beberapa faktor lainnya yang akan menguatkan keterampilan seseorang dalam gaya kepemimpinannya. Dengan memiliki dan mengembangkan faktor-faktor ini, individu dapat memimpin timnya dengan lebih efektif, sekaligus menginspirasi orang lain, membuat keputusan yang tepat, dan mencapai target-targetnya. Disini, pembaca akan disuguhkan dengan gaya kepemimpinan tokoh-tokoh dunia. Saya hanya akan menyebutkan beberapa saja, seperti:
- Daniel EK, pendiri Spotify yang menerapkan gaya kepemimpinan piramida terbalik. Maksudnya, jika biasanya pegawai mencari panduan dari CEO, maka konsep piramida terbalik adalah sebagian besar nilai, strategi, gagasan berasal dari pegawai, sementara para eksekutif memberikan dukungan dan sumber daya agar rencana-rencana tersebut tereksekusi dengan baik.
- Leymah Gbowee, aktivis penerima nobel perdamaian yang berhasil mengakhiri perang sipil 14 tahun di Liberia, mengatakan bahwa kepemimpinan sejati adalah memberdayakan orang lain, bukan menimbun daya untuk diri sendiri. Misalnya, jangan pernah berpikir orang-orang Afrika yang terdidik di negeri Barat jika kembali ke negaranya dapat memperbaiki keadaan. Namun, datanglah dengan sikap ingin belajar dan melayani karena butuh waktu yang tidak sebentar untuk mendapatkan kepercayaan dan memahami kebutuhan orang-orang.
- Tobi Lütke, pendiri dan CEO Shopify, percaya bahwa dalam kepemimpinan yang efektif terdapat sistem untuk memecahkan masalah dalam bisnis dan kehidupan. Jadi, jika ingin mendapatkan hasil yang baik fokus pada sistem, bukan hasil.
Secara garis besar penulis mengajak pembaca untuk menggali kejeniusan tersembunyi dalam masing-masing individu, dalam hal ini penulis mengajak pembaca untuk melihat pada tokoh-tokoh dunia. Yuk, belajar yang terbaik dari orang-orang yang telah sukses, bukan meniru mereka tapi tetap jadi diri sendiri dengan mempelajari mereka untuk mengembangkan kekuatan dengan gaya sendiri. Order bukunya di tokopedia atau inbox di ig tokobuku_sharot , fb toko buku bestseller happy shopping.