Buku parenting bestseller yang akan direview kali ini jatuh pada buku bersampul putih yang berjudul Don’t Be Angry Mom. Dari judulnya saja sudah pasti ketahuan pesan yang ingin disampaikan penulis, yaitu “wahai para ayah dan ibu jangan suka marah-marah.” Lebih tepat lagi pesan penulis untuk pembaca adalah “marahlah dengan cara yang elegan”. Ah…penasaran kan apa itu marah yang elegan? 

Marah adalah sifat dasar manusia karena marah adalah salah satu emosi dasar manusia disamping sedih, terkejut, takut, dll. Tetapi ini akan menjadi destruktif jika orang tua menyalurkannya dengan cara yang menyeramkan. (Hal 22). Sebab anak belajar dari apa yang dilihat, maka orang tua yang pemarah akan menghasilkan anak yang pemarah pula. Orangtua yang mengekspresikan marah dengan cara destruktif juga akan menghasilkan anak dengan cara marah yang sama. Pada akhirnya semua ini akan menjadi lingkaran setan. 

Hal lainnya yang perlu diperhatikan orangtua menurut buku parenting bestseller ini adalah bahwa marah dan tukang marah-marah itu jelas berbeda. Marah dilakukan pada hal-hal yang sifatnya tidak benar dan untuk menunjukkan ketegasan orang tua. Tukang marah-marah jelas menunjukkan sifat orangtua yang cenderung marah pada hal-hal yang sifatnya sepele dan wajar. Misalnya marah ketika anak menumpahkan makanan/minuman tanpa sengaja, marah ketika anak susah tidur, marah karena rumah berantakan. Jelas hal-hal seperti ini tak perlu dilakukan karena tidak diperlukan dan masih batas wajar mengingat usia kanak-kanak. 

Buku parenting bestseller
Buku parenting bestseller

Orang Tua yang memiliki sifat “tukang marah-marah” akan memiliki hubungan yang tidak dekat dengan anak. Anak akan cenderung patuh pada orangtua karena takut bukan karena rasa hormat. Dan jelas ini akan membuat anak stress setiap kali orangtua ada di rumah. 

Kemarahan tidak mengajarkan apa-apa

Renungkan ini, bahwa kemarahan tidak mengajarkan apa-apa, melainkan renggangnya ikatan batin orangtua dan anak. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, marah boleh tapi marahlah dengan cara yang elegan dan tidak destruktif terhadap mental dan fisik anak. Bentakan, kata-kata kasar, menyakiti fisik anak adalah contoh kemarahan yang destruktif dan karenanya akan mempengaruhi mental anak secara negatif. 

Tahukah orangtua anak yang tidak percaya diri merupakan salah satu dampak dari bentakan orang tua. Tidakkah ini destruktif? Selain itu? Ada lagi ? Ada! Banyak sekali! Seperti yang dijelaskan dalam halaman 40 buku don’t be angry mom ini, baik dampak secara fisik dan mental. 

Selain berdampak pada anak, marah yang berlebihan juga berdampak pada orangtua. Berbagai penyakit berbahaya yang ditimbulkan pada orang tua yang pemarah misalnya, jantung, tekanan darah tinggi, stress, depresi, dll…( 45-48). Ketenangan itu menular, sama seperti kecemasan. Ketika kita tenang, kita membantu anak untuk menenangkan dirinya. Orang tua yang tenang akan lebih baik membimbing anaknya (hal 57). Setuju kan ??

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like