Orang introvert sering dianggap memiliki ciri sulit bergaul. Namun, benarkah demikian? Mungkin sebagian orang introvert dapat dikenali dengan kecenderungannya menyendiri dan susah bergaul dengan masyarakat. Tak jarang juga, gara-gara hal ini masyarakat memandang orang-orang introvert secara negatif hanya karena sulit cair dan terkesan kaku. Perlu diketahui juga, tak semua introvert sulit bergaul, sebab ada juga loh introvert yang pandai bergaul sebagaimana orang-orang ekstrovert.
Namun, sesungguhnya orang-orang introvert tidak seperti yang dibayangkan. Mereka susah bergaul bukan karena sombong ataupun tak mau bergaul, bahkan banyak kok dari introvert ini cantik hatinya. Sebagai makhluk sosial, tentu mereka butuh bergaul sebagaimana masyarakat umumnya. Tetapi, banyak hambatan yang membuat individu introvert kesulitan dalam pergaulan, diantaranya:
Ciri orang sulit bergaul, sulit berbasa-basi
pembicaraan yang mendalam dan serius lebih disukai orang introvert (freepik.com/freepik)
Orang introvert memang terkenal sebagai orang yang sedikit berbicara. Bukan tak mau berbicara, sebab bagi orang introvert diam itu emas. Maksudnya, lebih baik diam jika tidak ada yang perlu atau penting untuk dibicarakan. Tidak heran, banyak orang salah tangkap dengan sikapnya orang introvert yang cenderung irit bicara.
Disamping itu, pembicaraan yang mendalam dan serius lebih disukai orang introvert. Coba deh, pasti asyik ngobrol ama mereka jika sudah menjurus ke deep talk dan mereka tuh pendengar dan penjaga rahasia yang baik. Jadi, prinsip mereka, buat apa dibicarakan jika cuma untuk basa-basi?
Orang introvert cenderung berbicara langsung pada inti pembicaraan
Wajar jika orang beranggapan individu introvert cenderung pendiam. Bagaimana tidak? Orang introvert berbicara secara singkat, padat dan langsung pada inti. Pasalnya, orang introvert tercipta sebagai pendengar dan berbicara ketika merasa ada yang perlu dibicarakan. Barangkali karena minim berbicara atau keterampilan basa-basinya tidak terasah dengan baik bahkan beberapa orang introvert bisa sangat kesulitan untuk mengeluarkan pendapat.
Sementara itu, untuk memperluas pergaulan seseorang harus bisa menjadi pembicara yang supel dan mampu beramah tamah, berbasa-basi dengan siapa saja. Dengan demikian, wajar sajalah jika orang introvert kesulitan dalam pergaulan sebab dalam urusan komunikasi pun cenderung menjadi pendengar yang baik daripada pembicara yang luwes dan supel.
Individu introvert umumnya memiliki rasa percaya diri yang kurang
terlahir dengan rasa percaya diri rendah (freepik.com/Cookie_studio)
Tuhan menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihan sejak lahir. Orang ekstrovert lahir dengan kekurangan dan kelebihan. Pun, orang-orang introvert terlahir dengan kekurangannya, yaitu rasa percaya diri yang rendah. Tapi, kekurangan bukan sesuatu yang tidak bisa berubah. Tentu bisa berubah asal dengan penanganan yang tepat.
Untuk sekedar informasi, bahwa rasa tidak percaya diri sosok introvert ini membuatnya kesulitan untuk berbaur dengan masyarakat atau memulai pertemanan yang baru. Sehingga cenderung membuat individu introvert menghindari tempat-tempat yang ramai orang. Jadi, sekarang paham kan? Bukan tidak mau bergaul, tetapi kesulitan dalam pergaulan karena faktor-faktor internal dalam dirinya.
Overthinking, individu introvert jadi kesulitan dalam urusan pergaulan
Ilustrasi larut dalam pemikiran sendiri berlarut-larut (freepik.com/Racool_studio)
Pada umumnya orang ekstrovert memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan berpikir yang tidak terlalu mendalam. Kedua hal ini membantu mereka dalam memperluas pergaulan dan membentuk pertemanan yang baru. Lalu, bagaimana dengan individu introvert? Sebaliknya, rasa percaya diri yang kurang dan kecenderungan overthinking orang-orang tipe introvert sungguh mempersulit mereka dalam urusan pergaulan dan membentuk pertemanan yang baru.
Individu introvert yang overthinking cenderung larut ke dalam pemikiran-pemikiran yang tidak penting secara berlebihan dan ke arah negatif. Misalnya, temannya jarang tersenyum padanya akan membuat individu introvert merasa ia membenci dirinya. Temannya lupa menyapanya akan membuat individu introvert overthinking sehingga merasa sedang dimusuhi tanpa alasan, dan sebagainya.
Bukankah pemikiran-pemikiran seperti ini hanya akan membuat situasi pertemanan jadi buruk. Pun, dalam menjalin pertemanan yang baru, individu introvert cenderung overthinking. Misalnya, “Jika saya menyapa duluan, bagaimana jika tak mau merespon?” “Jika saya mengajaknya berteman, bagaimana jika ia tak mau berteman dengan saya?” Dengan pemikiran-pemikiran seperti ini, pada akhirnya individu introvert memilih jalan paling aman, yaitu tidak usah menyapa duluan, tidak usah berkenalan duluan, tidak usah mengajak berbicara duluan dan lain-lainnya sehingga lebih memilih menjadi pihak yang pasif daripada aktif.
Mudah cemas, orang introvert lebih memilih pasif daripada aktif
Ilustrasi cemas (freepik.com/mdjaff)
Ada beberapa orang introvert dengan kecenderungan cemas berlebihan. Termasuk salah satunya, dalam urusan pergaulan. Misalnya, orang introvert akan mencemaskan apakah perkataannya salah, apakah ucapannya menyinggung perasaan orang lain, apakah orang yang diajak berbicara dapat dipercaya, dan lain sebagainya. Karena kecemasan yang berlebihan ini, pada akhirnya orang-orang dengan kepribadian introvert cenderung menarik diri dari pergaulan dan cukup memantau dari jauh.
Tidak ada manusia yang pernah memilih untuk terlahir sebagai introvert maupun ekstrovert. Pada keduanya ada kekurangan dan kelebihan. Namun, karena manusia adalah makhluk sosial, maka melihat keunikan orang introvert yang cenderung diam, tertutup, pasif memberikan stigma negatif di masyarakat.
Namun, jika dilihat lagi baik introvert atau ekstrovert keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Perbedaan adalah ketetapan yang diciptakan Tuhan, bukan untuk saling menuduh tetapi untuk saling melengkapi, mengisi yang pada akhirnya ditujukan untuk saling memahami dan mewarnai dengan kelebihan masing-masing. Sebab, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sekitarnya.