
Buku psikologi perkembangan berjudul “psikologi kesepian ini” berbicara tentang kesepian dari sisi psikologi. Pada bab awal, terdapat definisi kesepian dari para pakar. Ada pakar yang mendefinisikan kesepian dengan titik fokus “kualitas” bukan kuantitas. Misalnya, bukan seberapa banyak teman tapi kualitas hubungan pertemanan. Sehingga, jika pun seseorang memiliki banyak teman tapi kualitasnya tidak bagus, maka bisa dikatakan orang tersebut kesepian. Ada pakar lainnya yang menyebutkan kesepian sebagai ketidaksesuaian hubungan yang dimiliki dengan yang diharapkan. Ada juga pakar yang menyebutkan kesepian sebagai kesenjangan antara diri sendiri dan orang lain, kekosongan dalam hubungan dan lain sebagainya.
Dalam buku ini ada kutipan menarik dari Robin William tentang kesepian,
“Dulu aku pikir hal terburuk yang bisa terjadi padaku dalam hidup adalah sendirian. Tapi, ternyata bukan itu, hal terburuk dalam hidup adalah sendirian diantara orang-orang yang membuatmu kesepian.”
Sebegitu buruknya rasa kesepian menghancurkan mental dan kepribadian seseorang sehingga orang tersebut merasa terasing dan sedih, menderita dan tak berdaya, tersesat dan hampa. Penelitian pun mengungkapkan, “kesepian sama buruknya dengan merokok 15 batang sehari.” (halaman dalam buku). Kesepian tak hanya membuat manusia menjauh tapi juga menciptakan dunia sendiri. Hal yang perlu diketahui bahwa seseorang yang lagi menyendiri belum tentu kesepian, sementara orang yang kesepian bisa jadi menyendiri. Faktanya, banyak orang yang menyendiri tapi memang kesendirian itu yang ia inginkan dan ia merasa bahagia dengan kesendiriannya, juga memiliki aktivitas atau menghasilkan karya dalam kesendiriannya. Misalnya, menulis, melukis, nonton tV, baca buku dan lain sebagainya. Orang-orang seperti ini tidak mengalami kesepian. Sebaliknya, orang yang kesepian belum tentu dia nyaman dengan kesendiriannya dan bisa jadi merasa tersiksa dengan kesendiriannya. Orang-orang seperti ini menyendiri karena memang tidak ada pilihan lainnya.
Didalam buku psikologi perkembangan ini juga terdapat lembar untuk tes kesepian beserta skalanya. Didalam buku ini juga disebutkan bahwa salah satu penyebab kesepian adalah pengabaian emosi. Pengabaian emosi bisa disebabkan oleh ketidakhadiran orang tua baik untuk sementara atau jangka panjang atau tidaknya hubungan yang berkualitas baik itu dengan orangtua atau anggota keluarga lainnya. Ketidakhadiran itu sendiri bisa disebabkan tidak adanya salah satu orangtua atau dua-duanya secara fisik atau orangtua tidak memberikan perhatian pada anaknya. Namun, umumnya orang tua yang tidak perhatian pada anaknya, pada masa kecilnya mengalami hal yang sama. Order? klik disini, tokopedia