
Buku ini termasuk dalam buku psikologi kepribadian yang telah menjadi salah satu buku best seller di amazon. Sentral utama buku ini membahas tentang sindrom impostor. Pernah dengar? Apakah itu sindrom impostor? Mungkin beberapa dari kita belum pernah mendengar istilah yang terdengar asing ini, tapi…bisa jadi sudah pernah merasakannya atau sedang merasakannya. JIka kamu pernah merasa dibalik semua kesuksesanmu, kamu merasa tak layak mendapatkannya, atau kamu merasa mendapatkannya karena kamu sedang beruntung saja, maka inilah yang dimaksud dengan sindrom impostor atau sindrom penipu. Jadi, bisa dikatakan kamu merasa insecure, tidak mencintai dirimu sendiri.
Melalui buku psikologi kepribadian ini, Dr Jessamy Hibberd memberikan nasihat sebagai seorang ahli untuk membantumu lebih memahami masalah dan cara mengatasinya. Ada pembahasan untuk mengatasi cara pandang penderita sindrom impostor tentang arti kesuksesan, tentang diri sendiri juga tips-tips tentang cara menangani media sosial, kecemasan, dan suasana hati yang buruk, serta mengatasi masalah kepercayaan diri.
Jangankan kita, tokoh-tokoh dunia seperti Sheryl Sandberg dan Emma Watson, dilansir goodreads, juga memiliki sindrom impostor atau sindrom penipu ini:
“Masih ada hari-hari ketika saya bangun dengan perasaan seperti penipu, tidak yakin saya seharusnya berada di tempat saya sekarang.” Sheryl Sandberg
“Ketika saya menerima pengakuan atas akting saya, saya merasa sangat tidak nyaman. Saya cenderung tidak menyalahkan diri saya sendiri. Saya merasa seperti seorang penipu.” Emma Watson

BUku ini juga dilengkapi dengan studi kasus dan strategi-strategi untuk meningkatkan rasa percaya diri. Didalamnya, juga terkandung pembahasan mengapa seseorang cenderung mengalami sindrom imposter, yaitu berdasarkan ciri kepribadian seperti the perfectionist, the natural genius, the soloist, the expert and the superwoman/man dan pengalaman masa lalu. Penderita sindrom penipu biasanya memiliki pola pikir meremehkan pencapaiannya dan menganggap keberhasilan mereka hanyalah suatu keberuntungan, waktu yang tepat, atau sekadar bekerja keras, yang dapat “siapapun” dapat melakukannya.
- Perfectionists yang memiliki standar tinggi. Orang-orang tipikal ini sering meragukan diri sendiri ketika sesuatu tidak sempurna, takut gagal. Menjadi sempurna adalah sesuatu yang bisa dikatakan mustahil, dan karenanya standar sempurna ini akan menghasilkan siklus kerja keras dan ketidakpuasan yang tak pernah berhenti.
- Natural geniuses fokus pada bagaimana dan kapan sesuatu berlangsung. Manusia tipikal ini merasa sedang menipu ketika tak dapat melakukan sesuatu dengan baik. Mereka dapat mempelajari hal-hal baru dengan cepat, tapi kurang gigih.
- Soloists meyakini bahwa sebuah tujuan dapat lebih mudah dicapai jika dilakukan sendiri, ketimbang berkelompok. Oleh karenanya mereka tidak akan meminta bantuan siapapun, walaupun langkah yang dilakukan salah. Ketika menghadapi masalah, mereka menundanya supaya mereka tidak perlu mengakui kekalahan.
- Expert atau para ahli adalah perfeksionis dalam hal pengetahuan. Mereka percaya kompetensi berarti mengetahui segalanya. Mereka tidak akan mempertimbangkan pekerjaan jika mereka tidak memenuhi semua persyaratan. Para ahli khawatir terlihat tidak berpengalaman atau tidak berpengetahuan.
- Superwomen dan Supermen adalah para wanita dan pria super yang memiliki harapan yang tidak realistis. Mereka mendefinisikan kompetensi sebagai kinerja yang sempurna dalam peran atau situasi apa pun.
Beberapa pertanyaan mendasar seperti, mengapa meraih kesuksesan tidak mengakhiri siklus kerja berlebihan? Juga dijelaskan dalam buku psikologi ini. Termasuk, penjabaran tentang melakukan pekerjaan kasar dan rendahan hanyalah strategi untuk menghindar, bukan keyakinan bahwa saya tidak cocok untuk pekerjaan yang saya inginkan.Pasti jadi ingin order bukunya kan? YUK, Inbox ig tokobuku_sharot , wa 081221537939 atau langsung order di tokopedia